hargasaham.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025, dengan penguatan ke level 8.182,09. Kenaikan ini dipimpin oleh saham-saham sektor energi yang naik 1,37 %, dan sektor transportasi yang melonjak 0,94 %. Semua sektor mayoritas berada di zona hijau kecuali properti dan teknologi yang melemah.
Aktivitas Perdagangan dan Statistik Awal
Hingga pukul 09.15 WIB, IHSG sudah menguat 0,46 % atau sekitar 34 poin dibandingkan posisi sebelumnya. Indeks LQ45 juga naik 0,58 % ke angka 787,09.
Pasar memperlihatkan variatif: IHSG bergerak di rentang tertinggi 8.196,09 dan terendah 8.164,28. Jumlah saham yang menguat mencapai 234, yang melemah 281, dan 148 saham stagnan.
Frekuensi transaksi mencapai 530.278 kali dengan volume 6,8 miliar saham, serta nilai transaksi harian mencapai Rp 4,7 triliun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar tercatat sekitar Rp 16.579 per USD.
Penguatan Energi & Transportasi Dorong Optimisme
Saham-saham sektor energi memegang andil terbesar dalam penguatan IHSG karena lonjakan harga komoditas global dan sentimen positif pasar. Sektor transportasi ikut tumbuh signifikan karena melonjaknya aktivitas logistik dan mobilitas pasca-pandemi.
Investor asing menunjukkan minat beli terhadap saham-saham komoditas dan transportasi. Kombinasi aliran modal asing dan optimisme pasar dalam negeri memperkuat tren penguatan hari ini.
Perhatian dan Proyeksi untuk IHSG
Meskipun penguatan hari ini cukup signifikan, pasar tetap harus mencermati potensi koreksi. Analis dari BNI Sekuritas memperingatkan bahwa IHSG bisa terkoreksi dan akan menguji level support 8.080–8.100. Sementara resistance jangka pendek ada di kisaran 8.150–8.180.
Analis lain menyebut bahwa IHSG bisa membentuk gelombang lanjutan agar menembus zona 8.200–8.246. Namun tekanan jual dari investor asing dan faktor eksternal seperti kebijakan moneter global tetap dapat membalik tren.
Investor disarankan menjaga rasio risiko yang wajar dan memilih saham dari sektor yang fundamentalnya kuat. Fokus pada energetic dan transportasi bisa menjadi peluang, namun diversifikasi tetap penting agar portofolio tidak terlalu terpapar risiko sektoral.
IHSG menguat ke level 8.182 didorong lonjakan sektor energi dan transportasi, dengan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi dan optimisme pasar yang terlihat kuat. Meski demikian, pasar juga menyimpan tantangan koreksi dan faktor eksternal yang bisa membalik tren. Investor harus tetap cermat memilih instrumen dan mengatur manajemen risiko agar dapat menangkap momentum tanpa terjebak harga ekstrem.