Kapitalisasi Pasar Modal RI Tembus Rp 13.700 Triliun, Catat Rekor Tertinggi
Pasar modal Indonesia mencatat pencapaian tertinggi dalam sejarah. Pada akhir Juli 2025, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia menembus Rp13.700 triliun. Angka ini menjadi rekor terbaru, menurut laporan resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lonjakan kapitalisasi tersebut menunjukkan ketahanan pasar domestik. Bahkan ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang dalam fase koreksi, total nilai saham yang tercatat tetap meningkat. Hal ini mencerminkan optimisme jangka panjang pelaku pasar terhadap potensi pertumbuhan ekonomi nasional.
IHSG Terkoreksi, Kapitalisasi Tetap Tumbuh
Pada periode yang sama, IHSG justru mencatat pelemahan terbatas. Investor ritel dan asing melakukan aksi ambil untung, terutama di saham-saham berkapitalisasi besar. Namun koreksi indeks tidak menyurutkan minat investor institusi untuk tetap bertahan di pasar.
OJK mencatat bahwa penambahan emiten baru serta pertumbuhan nilai saham unggulan mendorong kapitalisasi pasar. Emiten-emiten sektor energi, teknologi, dan barang konsumsi menjadi kontributor utama. Penawaran umum perdana (IPO) selama semester I 2025 juga memberikan dorongan signifikan.
Peningkatan ini sekaligus membuktikan bahwa pasar modal tidak sepenuhnya bergantung pada pergerakan indeks harian. Nilai kapitalisasi mencerminkan total kekayaan pasar dan potensi jangka panjang yang dinilai oleh investor.
Asing Jual Saham, Tapi Tren Domestik Tetap Positif
Meski investor asing mencatatkan net sell dalam beberapa pekan terakhir, pasar tetap menunjukkan momentum positif. OJK menilai bahwa pelepasan saham oleh asing masih dalam batas wajar. Hal ini sejalan dengan volatilitas global dan ketidakpastian suku bunga internasional.
Investor domestik, khususnya institusi seperti dana pensiun dan reksa dana, terus menambah portofolio. Mereka melihat peluang saat harga saham mengalami koreksi. Selain itu, pelaku pasar ritel juga semakin aktif, seiring meningkatnya edukasi dan akses digital ke layanan investasi.
Tren pertumbuhan jumlah investor terus berlanjut. OJK mencatat bahwa hingga akhir Juli, jumlah investor pasar modal telah melebihi 13 juta. Sebagian besar berasal dari generasi muda yang aktif menggunakan aplikasi sekuritas berbasis digital.
OJK Optimistis Tren Pertumbuhan Berlanjut
OJK menyatakan bahwa tren pertumbuhan pasar modal akan berlanjut. Faktor makroekonomi seperti pertumbuhan PDB, inflasi terkendali, dan stabilitas nilai tukar mendukung outlook positif. Pemerintah juga terus mendorong reformasi regulasi agar pasar lebih efisien dan inklusif.
Selain itu, inisiatif tokenisasi aset dan perluasan produk keuangan alternatif diyakini dapat menarik lebih banyak investor. Langkah-langkah ini akan memperkuat ekosistem pasar modal sekaligus membuka ruang investasi baru yang lebih luas.
OJK juga menggarisbawahi pentingnya peran edukasi dalam menjaga stabilitas pasar. Literasi keuangan menjadi kunci agar investor tidak mudah terpancing oleh spekulasi. Dengan pemahaman yang baik, investor akan tetap tenang meski pasar menghadapi tekanan jangka pendek.
Pasar Tetap Solid di Tengah Tekanan IHSG
Pencapaian kapitalisasi pasar sebesar Rp13.700 triliun membuktikan kekuatan fundamental pasar modal Indonesia. Meskipun IHSG sempat terkoreksi, kepercayaan investor tetap terjaga. Dengan dukungan kebijakan dan partisipasi aktif investor domestik, prospek pasar tetap positif hingga akhir tahun.