Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu

Kepala John Lewis mengatakan kenaikan pajak Rachel Reeves bertanggung jawab atas kerugian grup yang melonjak menjadi 88 juta pound

Posted on 14/09/2025

John Lewis Partnership Tepuk Tangan Mereka: Peringatkan Dampak Pajak Terhadap Kepercayaan Konsumen

hargasaham.id –  London — John Lewis Partnership (JLP) memperingatkan bahwa kepercayaan konsumen sedang rapuh setelah perusahaan melaporkan kerugian besar akibat kenaikan pajak dan biaya usaha. Mereka menuding kebijakan pajak yang diperkenalkan Rachel Reeves menyumbang pada hilangnya £88 juta secara pre-tax dalam enam bulan hingga 26 Juli.

JLP Sebut Pajak Kemasan dan National Insurance Jadi Pemicu Kerugian

JLP menyebut bahwa paket pajak baru dan kenaikan employer National Insurance contributions telah meningkatkan biaya operasional secara drastis. Selain itu, regulasi “Extended Producer Responsibility” untuk kemasan memindahkan biaya daur ulang dari pemerintah ke perusahaan—terutama merugikan pengecer makanan.

Penjualan Naik, Tetapi Laba Tertekan

Walaupun JLP mencatat kenaikan penjualan sebesar 4% menjadi £6,2 miliar, kerugian tetap membengkak. Waitrose mencatat pertumbuhan pendapatan 6%, sedangkan John Lewis hanya 2%. Namun, keuntungan masih jauh tertahan karena beban pajak, regulasi, dan biaya tenaga kerja yang melonjak.

JLP Dorong Pemerintah Ubah Tarif Bisnis

Jason Tarry, Ketua JLP, menghadiri pertemuan di Number 11 dengan Menteri Keuangan dan menegaskan bahwa tarif bisnis harus menjadi prioritas reformasi. Ia meminta agar tarif properti besar tidak diperberat dan agar janji manifesto mengenai reformasi bisnis diwujudkan.

BRC Peringatkan Risiko Penutupan Toko Besar

British Retail Consortium (BRC) memperingatkan bahwa rencana pemerintah menaikkan tarif bisnis untuk properti dengan nilai pajak (rateable value) di atas £500.000 bisa menutup sekitar 400 toko besar di Inggris, dan mengancam 100.000 pekerjaan. Biaya bisnis yang tinggi, pajak yang meningkat, dan tarif bisnis baru menciptakan kombinasi yang sangat menekan. Konsumen Mulai Tahan Belanja, Natal Jadi Penentu

JLP mengakui bahwa konsumen sudah sangat berhati-hati membelanjakan uang mereka. Meski demikian, perusahaan tetap optimistis menyambut musim Natal. Mereka percaya bahwa jika terus memperbaiki layanan pelanggan, menjaga harga yang wajar, dan meningkatkan proposisi produk, maka momentum bisa pulih di paruh kedua tahun.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • GMFI Terima Inbreng Aset Strategis dari Angkasa Pura Indonesia Senilai Rp 5,66 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan
  • Chandra Asri Akuisisi Jaringan SPBU Esso di Singapura: Langkah Strategis Ekspansi Regional
  • Bill Gates Investasi di 4 Saham Raksasa, Ini Daftarnya
  • Jaya Real Property Setor Modal Rp107,57 Miliar ke Jakarta Tollroad Development
  • BNI Catat Laba Bersih Rp 15,12 Triliun hingga September 2025, Digitalisasi dan CASA Jadi Pendorong

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Situs Berita - Hargasaham : hargasaham.id
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.id
    • Situs Berita - Emasharini : emasharini.id
    • Situs Berita - Beritakecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Situs Berita - Beritapenipuan : beritapenipuan.com
    • Situs Berita - Infoemas : infoemas.id
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.id
    • Situs Berita - Emasnaik : emasnaik.com
    • Situs Berita - Hargasemen : hargasemen.com
    • Situs Berita - Esports : unequalledmedia.com
    • Situs Berita - Belikaca : belikaca.id
    • Situs Berita - Indonesiafashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme