hargasaham.id – Beberapa bank regional di Amerika Serikat, termasuk Zions Bank, Western Alliance Bank, dan Jefferies Financial Group, baru-baru ini mengungkapkan kerugian signifikan akibat kredit macet dari pinjaman komersial. Zions Bank melaporkan penghapusan kredit sebesar $50 juta terkait dua pinjaman yang sedang diselidiki karena dugaan penipuan, dengan tambahan cadangan kerugian sebesar $10 juta. Western Alliance Bank juga menghadapi masalah serupa, sementara Jefferies Financial Group mencatat potensi kerugian terkait kebangkrutan perusahaan suku cadang mobil, First Brands.
CEO JPMorgan Peringatkan Potensi Masalah Lebih Lanjut
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan bahwa masalah kredit macet di bank-bank regional mungkin belum sepenuhnya terungkap. Ia menyebutkan bahwa “ketika Anda melihat satu kecoak, kemungkinan besar ada lebih banyak lagi,” mengindikasikan potensi masalah tersembunyi lainnya di sektor perbankan. Pernyataan ini menambah kecemasan investor terhadap stabilitas sektor perbankan AS.
Indeks Bank Terpukul, Investor Cemas
Akibat pengungkapan kerugian tersebut, Indeks KBW Bank, yang menjadi tolok ukur kinerja bank-bank besar, turun sekitar 7% pada bulan Oktober 2025. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kesehatan keuangan bank-bank regional, yang memiliki peran penting dalam perekonomian AS, terutama dalam memberikan pinjaman kepada usaha kecil dan menengah serta pengembang properti komersial.
Dampak Terhadap Stabilitas Keuangan Global
Kekhawatiran terhadap kredit macet di bank-bank regional AS tidak hanya berdampak pada pasar saham domestik, tetapi juga berpotensi mempengaruhi stabilitas keuangan global. Investor di seluruh dunia mencermati perkembangan ini dengan seksama, mengingat dampak yang mungkin timbul terhadap aliran modal dan kepercayaan pasar. Penting bagi regulator dan bank sentral untuk memantau situasi ini guna mencegah penyebaran krisis keuangan yang lebih luas.
