hargasaham.id – ASEAN terus menunjukkan diri sebagai salah satu pasar digital paling dinamis di dunia. Kawasan ini menampung 383 juta penduduk berusia di bawah 35 tahun atau 61 persen dari total populasi. Lebih dari itu, kawasan ini menorehkan rekor sebagai pasar internet dengan pertumbuhan tercepat, dengan tambahan sekitar 125.000 pengguna baru setiap hari. Tidak heran bila para ekonom memperkirakan ekonomi digital ASEAN akan memberikan kontribusi sekitar 1 triliun dolar AS terhadap PDB regional dalam dekade mendatang.
Populasi muda yang menguasai teknologi menciptakan dorongan besar terhadap layanan cloud dan solusi digital. Pemerintah maupun perusahaan swasta bergerak cepat menerapkan strategi cloud-first, mulai dari program Smart Nation di Singapura hingga transformasi digital ambisius yang tengah digalakkan Thailand. Gelombang ini menandai bagaimana Asia Tenggara memanfaatkan generasi mudanya sebagai motor inovasi.
AWS Memperluas Infrastruktur dan Menggerakkan Ekonomi Digital
Amazon Web Services (AWS) menilai kawasan ini sebagai wilayah strategis. Perusahaan tersebut bukan hanya membidik peluang pasar, melainkan juga menyalakan inovasi. Sejak 2017, AWS melatih lebih dari 1,8 juta orang ASEAN dengan keterampilan komputasi awan. Selain itu, mereka membangun infrastruktur besar-besaran di empat negara utama: Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Investasi ini bernilai sangat signifikan. Singapura, misalnya, menerima tambahan investasi sebesar 12 miliar dolar Singapura hingga 2028. Malaysia mendapat lebih dari 6 miliar dolar AS hingga 2038, sementara Indonesia dan Thailand masing-masing mengamankan lebih dari 5 miliar dolar AS. Infrastruktur tersebut membawa teknologi kecerdasan buatan semakin dekat dengan pengguna, mengurangi latensi, sekaligus membuka lapangan kerja baru. Dengan demikian, AWS tidak hanya mempercepat inovasi, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap perekonomian nasional.
Organisasi ASEAN Berhasil Memanfaatkan AI Secara Nyata
Banyak organisasi di Asia Tenggara mulai menuai hasil dari fondasi digital ini. Vietnam International Bank (VIB) misalnya, memanfaatkan AWS untuk menggerakkan asisten AI generatif bernama ViePro. Layanan ini dibangun di atas Amazon Bedrock untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih responsif. Selain itu, VIB menggunakan Amazon SageMaker agar model AI selalu selaras dengan standar kepatuhan dan etika.
Contoh lain datang dari Ascend Money, perusahaan yang mendorong inklusi keuangan di Asia Tenggara. Dengan GenAI AWS, mereka mampu memangkas waktu persetujuan pinjaman nano dari hitungan hari menjadi hanya beberapa detik. Meski bergerak cepat, mereka tetap menjaga keamanan data secara ketat. Cerita keberhasilan ini menegaskan bahwa AI yang bertanggung jawab bisa mendemokratisasi layanan keuangan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen.
Inovator lokal seperti Arcanic AI juga menunjukkan bahwa kesadaran budaya dapat berpadu dengan praktik etis. Mereka menggunakan Amazon SageMaker untuk membangun solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan lokal namun tetap memenuhi standar global. Keberhasilan tersebut semakin kuat berkat dukungan Amazon Bedrock Guardrails dan SageMaker Clarify, yang membantu organisasi mengatasi risiko bias, melindungi privasi, dan menjaga transparansi.
Proyek AI di ASEAN Membawa Dampak Besar
Keberhasilan AWS terlihat jelas di sektor lain. Grab, misalnya, memanfaatkan GenAI AWS untuk mendukung operasionalnya yang melayani lebih dari 30 juta pengguna bulanan. Platform mereka menggunakan Amazon Bedrock agar layanan transportasi, makanan, dan keuangan berjalan lancar setiap hari.
Perusahaan digital TymeX di Vietnam memanfaatkan Amazon Q Developer untuk meningkatkan efisiensi tim pengembang. Mereka berhasil mempercepat alur kerja pengujian hingga 90 persen dan mengurangi waktu uji coba dari lima jam menjadi hanya 30 menit.
Selain itu, aplikasi komunitas AI Hay menunjukkan dampak besar teknologi ini. Dengan lebih dari 15 juta unduhan dan 100 juta permintaan bulanan, platform ini memberikan hasil pencarian yang sesuai dengan budaya lokal. Tingkat kepuasan pengguna mencapai 80 persen untuk pertanyaan berbahasa Vietnam, dengan kesesuaian minat sebesar 85 persen.
Vietnam Jadi Pusat Pertumbuhan AI di ASEAN
Vietnam menonjol sebagai salah satu pengadopsi awal layanan AI di kawasan. Industri perbankan digital tumbuh pesat, dengan proyeksi pendapatan hampir 3,8 miliar dolar AS pada 2025. Transaksi berbasis mobile diperkirakan melonjak hingga 400 persen pada periode yang sama.
Techcombank menjadi salah satu contoh transformasi digital terbesar. Mereka menggunakan Amazon Q Developer untuk menghasilkan lebih dari 135.000 baris kode berkualitas tinggi. Dari pilot dengan 50 pengembang, Techcombank kini melibatkan lebih dari 600 pengembang yang memanfaatkan GenAI. Hasilnya, penyediaan sumber daya meningkat 90 persen lebih cepat, biaya aplikasi bulanan turun 30 persen, dan layanan perbankan digital bagi 15,4 juta pelanggan semakin efisien.
AWS Fokus Mengembangkan Tenaga Kerja Digital
AWS tidak hanya berinvestasi pada infrastruktur, tetapi juga memberdayakan manusia sebagai aset utama. Perusahaan ini berkomitmen menyediakan pelatihan keterampilan AI gratis bagi dua juta orang di seluruh dunia pada akhir 2025, setahun lebih cepat dari target.
Di Vietnam, AWS memperkuat program seperti AWS Skills Builder, AWS Educate, dan AWS Skills Guild. Mereka juga menggandeng komunitas lokal melalui kelompok studi AWS Vietnam dan program First Cloud Journey. Dengan cara ini, AWS memastikan generasi baru talenta teknologi mampu menjaga momentum pertumbuhan digital di kawasan.