Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menteri Keuangan, Reaksi Publik Beragam
hargasaham.id – Belum genap seminggu menjabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan di media sosial. Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih dan melantik Purbaya pada Senin (8/9/2025) di Istana Negara Jakarta. Ia menggantikan Sri Mulyani yang sebelumnya memimpin Kementerian Keuangan.
Purbaya Alami Transisi dari Ketua LPS ke Menteri Keuangan
Sebelum diangkat menjadi Menteri Keuangan, Purbaya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak September 2020. Ia mengakui bahwa beradaptasi sebagai menteri membutuhkan waktu, terutama dalam hal komunikasi publik. Pernyataannya tentang “17+8 Tuntutan Rakyat” memicu kritik karena dianggap kurang memahami isu tersebut.
Purbaya Minta Maaf atas Kontroversi Pernyataannya
Purbaya menjelaskan bahwa dirinya masih baru dalam posisi menteri dan gaya bicaranya berbeda saat di LPS. Ia mengaku belum mempelajari sepenuhnya tuntutan tersebut dan menyebutnya sebagai suara sebagian kecil rakyat yang merasa terganggu. “Jika ada kesalahan, saya minta maaf dan berjanji memperbaiki cara komunikasi ke depan,” ujarnya.
Gaji Menteri Keuangan Turun Dibandingkan Saat di LPS
Selain itu, Purbaya mengungkapkan bahwa gaji sebagai Menteri Keuangan ternyata lebih kecil daripada saat menjabat di LPS. Meski demikian, ia merasa terhormat mendapat kepercayaan Presiden Prabowo dan bertekad memberikan kontribusi maksimal untuk negara.
Purbaya Optimis dengan Kondisi Ekonomi Indonesia
Ketika masih menjabat di LPS, Purbaya menegaskan dalam podcast bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi ekonomi Indonesia pada 2025. Ia menjelaskan bahwa kekuatan utama Indonesia terletak pada permintaan domestik yang kuat dan pengelolaan ekonomi yang baik. “Kita berhasil tumbuh 4,6 persen saat krisis keuangan global 2008-2009 karena menjaga permintaan domestik,” katanya.
Purbaya Tegaskan Media Sosial Tidak Selalu Gambarkan Kondisi Ekonomi Nyata
Purbaya mengingatkan bahwa persepsi negatif di media sosial, terutama TikTok, tidak selalu mencerminkan fakta ekonomi Indonesia. Ia meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang kuat berdasarkan pengalaman menghadapi berbagai krisis sejak 1998 hingga 2020.
Dukungan Publik Terhadap Sikap Optimis Purbaya
Pernyataan Purbaya mendapat respons positif dari netizen. Banyak yang mengapresiasi kesederhanaan dan kecerdasannya dalam menjelaskan isu ekonomi yang rumit. Mereka berharap Purbaya mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tetap memegang prinsip integritas.