Investasi Sejak Dini, Kenapa Penting?
Pelajar Memulai investasi di usia muda kini bukan hanya sebuah pilihan, melainkan menjadi langkah strategis untuk menciptakan masa depan keuangan yang lebih stabil. Semakin cepat seseorang memulai, semakin besar pula peluang imbal hasil jangka panjang yang bisa diraih. Menunda investasi berarti mempersempit potensi keuntungan yang bisa terkumpul dari waktu ke waktu.
Dalam konteks ini, banyak orang bertanya: apakah pelajar juga bisa mulai berinvestasi, terutama di instrumen seperti saham?
Pelajar Boleh Investasi Saham, Ini Syaratnya
Jawabannya adalah ya, pelajar diperbolehkan untuk berinvestasi saham selama memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Secara umum, seseorang dapat membuka rekening saham apabila sudah berusia minimal 17 tahun, memiliki KTP, memiliki NPWP (atau dapat menggunakan NPWP milik orang tua), serta mempunyai rekening bank aktif atas nama pribadi.
Bagi pelajar yang belum mencapai usia 17 tahun atau belum memiliki KTP, tetap bisa berinvestasi melalui rekening efek yang terdaftar atas nama orang tua. Bahkan, beberapa perusahaan sekuritas menyediakan layanan pembukaan rekening efek anak yang berada di bawah kendali dan pengawasan orang tua.
Berapa Uang Jajan yang Bisa Disisihkan untuk Investasi?
Jumlah uang saku pelajar di Indonesia tentu bervariasi tergantung pada tingkat pendidikan dan kondisi ekonomi keluarga. Namun, untuk kebutuhan ilustrasi, mari ambil contoh bahwa seorang pelajar dapat menyisihkan Rp500.000 setiap bulan untuk ditanamkan dalam investasi saham.
Meski nominalnya tampak kecil, konsistensi menyisihkan dana tersebut bisa membentuk kebiasaan finansial yang sehat dan berdampak besar dalam jangka panjang.
Saham Apa yang Cocok untuk Pemula?
CNBC Indonesia Research telah mengidentifikasi sejumlah saham dengan performa fundamental yang dinilai solid. Saham-saham tersebut menunjukkan pertumbuhan laba bersih (Net Profit Margin) yang stabil, pergerakan harga yang positif dalam satu tahun terakhir, serta likuiditas yang cukup baik. Kombinasi ini menjadikan saham-saham tersebut sebagai kandidat kuat untuk dipertimbangkan oleh investor pemula, termasuk pelajar.
Dengan strategi investasi rutin sebesar Rp500 ribu per bulan, potensi imbal hasil yang bisa diperoleh dalam setahun bisa mencapai belasan bahkan puluhan juta rupiah, tergantung pada kinerja saham yang dipilih dan kondisi pasar saat itu.
Catatan Penting Sebelum Berinvestasi
Informasi yang disampaikan dalam artikel ini merupakan bagian dari riset redaksi CNBC Indonesia dan dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan edukatif. Ini bukan ajakan untuk membeli, menjual, atau menahan saham tertentu. Keputusan investasi tetap berada di tangan masing-masing individu.
Setiap keputusan yang diambil harus melalui pertimbangan matang dan pemahaman risiko. CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan yang dibuat berdasarkan informasi ini.