Jon dari Hertfordshire Jadi Korban Peretasan Akun Instagram, Penipu Jual Tiket Oasis Palsu
Jon, seorang pria dari Hertfordshire, sedang meninggalkan teater bersama istrinya pada Sabtu malam ketika dia menerima pesan-pesan mencurigakan yang membuatnya sadar bahwa akunnya di Instagram telah diretas.
Pesan Whatsapp dan Email Mengungkap Peretasan Akun
Awalnya, Jon bingung saat menerima banyak pesan WhatsApp dari teman-temannya yang khawatir. Setelah memeriksa email, ia menemukan bahwa kata sandi Instagram-nya telah diubah. Meskipun sudah tidak aktif memposting sejak 2021, Jon masih menggunakan Instagram untuk berkomunikasi dengan teman.
Penipu Mengambil Alih Akun dan Menjual Tiket Palsu
Istri Jon kemudian masuk ke akun tersebut dan melihat bahwa penipu telah mengambil alih akun Jon untuk memposting tiket palsu konser Oasis di stadion Wembley London. Postingan tersebut menawarkan tiket dengan alasan perubahan rencana tanpa mencari keuntungan.
Penipu Oasis juga mengirim pesan ke teman-teman Jon agar membagikan postingan tersebut, membuat beberapa orang tertipu dan mentransfer uang.
Teman Jon Terjebak dan Kehilangan Ratusan Pound
Walaupun beberapa teman segera menyadari keanehan di akun tersebut—termasuk penggunaan emoji yang tidak biasa—ada dua teman yang mentransfer masing-masing £400 dan £300 untuk tiket palsu tersebut.
Jon merasa sangat stres karena tidak bisa mengakses akunnya meskipun sudah melaporkan peretasan ke Instagram dan melakukan verifikasi selfie. Namun, proses pemulihan terasa berlarut-larut.
Meta Klaim Telah Memulihkan Akun, Namun Jon Masih Mengalami Masalah
Dua hari setelah peretasan, Meta menghubungi Jon dan mengonfirmasi bahwa akses akunnya sudah dikembalikan dan postingan palsu telah dihapus. Namun, Jon mengaku bahwa dia sendiri yang menghapus postingan tersebut.
Meta juga mengungkapkan bahwa Jon belum mengaktifkan autentikasi dua faktor saat peretasan terjadi. Ketika Jon berhasil masuk kembali, penipu sudah mengaitkan autentikasi dua faktor mereka sendiri ke akunnya, membuatnya tidak bisa menghapus nomor telepon dan akun terkait tanpa bantuan Meta.
Jon menilai proses ini sangat buruk dan lambat. Ia khawatir banyak orang lain akan kehilangan uang jika masalah seperti ini tidak segera ditangani dengan cepat.
Dampak Sosial dan Emosional yang Dirasakan Korban
Yang paling mengganggu bagi Jon adalah banyaknya pesan negatif dan kebencian yang diterimanya, termasuk dari teman-teman dan orang-orang yang kehilangan uang akibat penipuan tersebut.
Salah satu korban yang mentransfer uang mengatakan bahwa ia menyesal karena tidak waspada dan sempat percaya akun tersebut sebelum akhirnya sadar dan menghentikan transaksi.
Pentingnya Autentikasi Dua Faktor dan Waspada Terhadap Penipuan
Kasus Jon bukanlah yang pertama. Banyak korban peretasan media sosial menghadapi kesulitan serupa untuk mengembalikan akses akun mereka.
Para ahli dan pihak Meta terus mengingatkan pentingnya mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk mencegah akses tidak sah ke akun, meskipun tak ada sistem yang benar-benar sempurna.
Pernyataan Meta Mengenai Penipuan dan Upaya Pencegahan
Juru bicara Meta menyatakan:
“Tidak ada sistem yang sempurna, terutama dalam pengenalan dan penghapusan konten terkait akun yang diretas. Kami telah membantu pengguna mengembalikan akses ke akunnya dan menghapus unggahan penipuan. Penipuan adalah masalah yang luas di seluruh industri, dan kami terus berupaya keras menghentikannya. Kami mendorong semua pengguna untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor demi keamanan akun.”