hargasaham.id – Puncak Nasihat Kekayaan Vietnam (VWAS) 2025 akan berlangsung pada 25 September di Hanoi. Forum tahunan ini diselenggarakan oleh Vietnam Investment Review bersama komunitas Nasihat Kekayaan Vietnam dengan dukungan penuh Kementerian Keuangan. Tahun ini, fokus utama forum beralih pada transformasi struktural Vietnam yang mendorong lahirnya motor pertumbuhan baru di tengah ketidakpastian global.
Ekonomi dunia masih berhadapan dengan siklus suku bunga tinggi yang panjang, didorong oleh tekanan inflasi akibat konflik geopolitik. Selain itu, meningkatnya proteksionisme serta perlambatan perdagangan global telah menambah risiko yang signifikan bagi iklim bisnis. Menyadari tantangan tersebut, Vietnam menempuh penyesuaian strategis besar yang menempatkan sektor swasta, inovasi, dan teknologi sebagai poros utama pertumbuhan.
Transformasi tersebut paling nyata terlihat pada sektor keuangan. Pasar modal kini bergerak cepat dengan munculnya kelas aset baru, lahirnya mekanisme investasi modern, dan pembangunan pusat keuangan internasional yang diproyeksikan menjadi mesin penting dalam mempercepat ekonomi nasional. Tidak mengherankan, VWAS 2025 akan menjadi wadah strategis bagi para ahli domestik maupun global untuk membahas peluang dan risiko dari institusi baru serta penggerak ekonomi tersebut.
Pasar Keuangan Vietnam Bergerak Hati-Hati
Vietnam memasuki era baru dengan milestone transformasi di sektor keuangan. Pasar saham mendekati peningkatan klasifikasi global, regulasi aset digital mulai diterapkan, dan pusat keuangan internasional sedang dibangun. Sementara itu, kerangka regulasi terus diperbarui untuk menciptakan sistem yang lebih transparan.
Kombinasi antara pembaruan kelembagaan dan tekanan global menghadirkan peluang sekaligus risiko. Investor kini harus jeli membaca variabel kunci yang akan menentukan arah ekonomi hingga akhir tahun. Bursa saham Vietnam, misalnya, mencatat volatilitas tajam sejak akhir Agustus. VN-Index sempat mendekati 1.700 poin sebelum terkoreksi ke kisaran 1.624–1.667. Koreksi tersebut mencerminkan kehati-hatian investor yang masih menimbang arah suku bunga dan pergerakan modal asing.
Phan Le Thanh Long, Ketua AFA Group, menegaskan bahwa meskipun valuasi saham tidak lagi terlihat murah, likuiditas dan sentimen investor tetap mendorong pasar naik. Ia mengingatkan, “Setiap keputusan beli atau jual menuntut pertimbangan matang. Investor harus mengelola risiko dengan ketat, memilih saham berkualitas, dan menghindari keputusan impulsif.” Ia menambahkan bahwa strategi diversifikasi portofolio lebih efektif dibandingkan perdagangan jangka pendek.
Aset Alternatif Membuka Peluang Baru
Selain saham, emas kini muncul sebagai kanal investasi penting. Pemerintah meluncurkan Peraturan 232/2025/ND-CP untuk mengakhiri monopoli produksi emas batangan. Regulasi ini membuka peluang terbentuknya pasar emas yang lebih transparan, kompetitif, dan stabil. Nguyen Minh Tuan, CEO AFA Capital, menjelaskan bahwa reformasi emas bertujuan mengembalikan fungsinya sebagai komoditas murni, bukan ganda sebagai komoditas sekaligus alat lindung nilai terhadap inflasi.
Ia memaparkan tiga tahap reformasi. Pertama, pemerintah membangun kerangka hukum lengkap, mengeluarkan standar teknis, dan menguji infrastruktur yang menghubungkan bisnis dengan Bank Negara Vietnam. Kedua, mereka menegakkan aturan baru terkait transfer bank, faktur elektronik, serta lisensi produksi sambil memantau data transaksi. Ketiga, pemerintah menyiapkan konsolidasi dan ekspansi dengan mendirikan bursa emas nasional. Langkah ini akan memungkinkan investor memperdagangkan emas secara fleksibel tanpa harus menyimpannya di brankas rumah tangga.
Sektor properti juga menjadi sorotan. Meski pemerintah telah mengurangi hambatan, harga tetap melonjak tajam. Ekonom Le Xuan Nghia menilai penyebab utama berasal dari pasokan yang terhambat oleh regulasi tidak efektif serta birokrasi tanah dan konstruksi yang rumit. Ia memperingatkan bahwa jika otoritas tidak segera meningkatkan pasokan, risiko gelembung properti bisa semakin nyata.
Menurut Nghia, tren urbanisasi besar akibat kebijakan penggabungan provinsi dan proyek infrastruktur berskala nasional akan mengubah peta properti Vietnam. Ia optimistis perkembangan ini perlahan akan mengembalikan harga properti ke nilai wajar setelah lama terdistorsi oleh keterbatasan pasokan.
VWAS 2025 Menjadi Ajang Strategis
VWAS 2025 akan menghadirkan dua agenda utama. Konferensi inti mencakup dua sesi diskusi dengan tema “Membangun Pemicu Pasar” dan “Menemukan Terobosan untuk Kelas Aset”. Sesi ini akan mempertemukan pembuat kebijakan, ekonom, serta pakar keuangan dari Vietnam dan mancanegara. Selain itu, panitia akan menggelar upacara penghargaan untuk delapan produk dan layanan keuangan paling inovatif di tahun 2025.
Forum ini akan menjadi kesempatan penting bagi Vietnam untuk memperlihatkan langkah besar dalam membangun ekosistem keuangan modern yang selaras dengan tren global. Dengan momentum reformasi, diversifikasi aset, serta komitmen pada urbanisasi dan infrastruktur, Vietnam siap melangkah ke fase pertumbuhan baru yang lebih kuat.