Rupiah Melemah Saat Nota Keuangan Disampaikan, Ini Fakta Hari Ini
hargasaham.id – Nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan yang konsisten sepanjang hari Jumat, 15 Agustus 2025 saat Presiden Prabowo menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2026. Rupiah dibuka melemah ke kisaran Rp 16.146–16.147 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg pagi hari. Pelemahan ini tercatat sebesar 32 poin atau 0,2 % dibandingkan penutupan sebelumnya.
Penutupan Pasar: Pelemahan Meluas
Pada akhir perdagangan, rupiah melemah lebih dalam mencapai Rp 16.170,50 per dolar AS atau anjlok 0,34 % dari penutupan sebelumnya. Liputan6 mencatat pelemahan sebesar 54 poin atau 0,33 % ke Rp 16.169. Sementara itu, data pasar spot sore menunjukkan kurs ditransaksikan di level Rp 16.148,5, turun sekitar 0,28 % dari hari sebelumnya. Secara mingguan, rupiah mencatat penguatan tipis antara 0,75–0,84 % bergantung pada sumber data.
Tekanan dari Inflasi AS dan Kebijakan The Fed
Analis mencermati bahwa pelemahan nilai tukar rupiah dipicu oleh tekanan eksternal, terutama inflasi produsen AS yang naik melebihi estimasi pasar. Angka ini menurunkan ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Rully Nova dari Bank Woori Saudara menambahkan bahwa inflasi produsen Juli 2025 mencapai 3,3 % yoy dan 0,9 % m/m, menekan asumsi relaksasi moneter.
Konteks Kompetitif dibandingkan Mata Uang Asia Lain
Saat rupiah melemah, mata uang negara Asia lainnya menunjukkan tren campuran. Yen Jepang menguat antara 0,49–0,61 %, sedangkan dolar Singapura, won Korea Selatan, dan baht Thailand juga meraih apresiasi moderat. Sebaliknya, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan rupee India mengalami pelemahan lebih lanjut. Indeks dolar AS menyusut tipis ke rentang 97,9–98,1.