hargasaham.id – Saham Advanced Micro Devices (AMD) melesat tajam hingga 23,7 persen pada perdagangan Senin (6 Oktober 2025). Lonjakan ini terjadi setelah perusahaan chip tersebut mengumumkan kemitraan besar dengan OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan oleh Sam Altman. Kesepakatan ini membuat pelaku pasar menilai AMD kini berada di jalur yang sama dengan Nvidia dalam perebutan dominasi pasar GPU untuk kecerdasan buatan.
Kesepakatan Besar dengan OpenAI
Dalam kerja sama ini, OpenAI berencana menggunakan GPU AMD dengan kapasitas total 6 gigawatt dalam beberapa tahun mendatang. Tahap awal peluncuran akan dimulai pada semester kedua tahun 2026 dengan kapasitas sekitar 1 gigawatt. Kemitraan tersebut menjadi langkah strategis bagi AMD yang ingin memperluas pangsa pasar chip AI setelah lama tertinggal dari Nvidia.
Selain penyediaan GPU, AMD juga menawarkan warrant hingga 160 juta lembar saham biasa kepada OpenAI. Warrant ini akan aktif secara bertahap berdasarkan tingkat pemakaian GPU dan pergerakan harga saham AMD. Jika seluruhnya terealisasi, OpenAI dapat memiliki hingga 10 persen saham AMD, mengacu pada jumlah saham beredar saat ini.
Kesepakatan itu menunjukkan kepercayaan OpenAI terhadap kemampuan AMD untuk menyediakan infrastruktur komputasi besar dengan efisiensi energi tinggi. Langkah ini juga menandai awal dari diversifikasi pemasok GPU yang selama ini didominasi Nvidia.
Pernyataan Resmi dari OpenAI dan Reaksi Pasar
Presiden OpenAI Greg Brockman menjelaskan bahwa kesepakatan ini penting untuk mendukung ekspansi kapasitas komputasi perusahaan. Ia menegaskan, OpenAI membutuhkan sumber daya GPU tambahan agar pengembangan fitur baru ChatGPT dan produk AI lainnya tidak terhambat.
“Kami percaya kerja sama dengan AMD akan mempercepat misi kami menghadirkan kecerdasan buatan untuk semua orang,” ujar Brockman. Pernyataan tersebut membuat investor semakin yakin bahwa prospek bisnis AMD akan cerah di masa depan.
Pelaku pasar merespons positif berita ini. Saham AMD mencatat kenaikan harian terbesar dalam beberapa tahun terakhir, menembus level tertinggi sejak 2022. Analis Wall Street menilai kemitraan tersebut akan memperkuat posisi AMD dalam ekosistem AI global dan membuka peluang kontrak baru dengan perusahaan teknologi besar lainnya.
Persaingan Ketat di Industri Chip AI
Langkah AMD menggandeng OpenAI juga mencerminkan semakin ketatnya persaingan di industri chip kecerdasan buatan. Nvidia masih memimpin pasar dengan pangsa lebih dari 80 persen, tetapi AMD kini menunjukkan potensi untuk menjadi alternatif utama.
Analis memperkirakan, jika kerja sama ini berjalan lancar, AMD dapat meningkatkan pendapatan dari sektor AI hingga dua kali lipat dalam tiga tahun mendatang. Kolaborasi dengan OpenAI juga diharapkan mempercepat pengembangan chip generasi baru, termasuk arsitektur GPU yang lebih hemat daya dan kompatibel dengan sistem AI berskala besar.
Namun, AMD masih menghadapi tantangan besar. Produksi GPU dalam skala besar memerlukan stabilitas rantai pasok global, serta investasi miliaran dolar untuk memastikan pasokan chip tetap lancar. Selain itu, AMD perlu menjaga kualitas performa agar dapat bersaing langsung dengan Nvidia yang lebih dulu unggul dalam perangkat lunak dan ekosistem AI.
Optimisme Jangka Panjang
Kesepakatan AMD dan OpenAI menjadi momentum penting dalam transformasi industri teknologi global. Keduanya memiliki visi yang selaras dalam memperluas akses terhadap kecerdasan buatan. Investor percaya, kolaborasi ini akan menciptakan inovasi baru yang mempercepat perkembangan AI generatif dan meningkatkan efisiensi sistem komputasi di seluruh dunia.
Dengan dukungan OpenAI, AMD kini memiliki peluang besar memperkuat citra sebagai penyedia solusi GPU premium di sektor AI. Meski perjalanan ke depan tidak mudah, kemitraan ini menunjukkan bahwa AMD siap menghadapi era baru industri semikonduktor yang semakin bergantung pada kekuatan kecerdasan buatan.