Saham ANTM Tampil Cerah Saat IHSG Merah di Awal Pekan
hargasaham.id PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan Senin, 1 September 2025. Harga saham ANTM naik sekitar 5,26% dari Rp 3.040 menjadi Rp 3.200 per saham. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mencatatkan tekanan, mencerminkan ketidaksinkronan antara kinerja saham tambang dengan tren pasar secara umum.
Analis pasar menyebut bahwa sentimen positif pada ANTM muncul berkat kondisi harga global emas yang mendukung devisa dan ekspektasi suku bunga rendah. Dengan respons pasar seperti ini, saham tambang memperlihatkan karakter defensif dan potensi outperformance terhadap tekanan makro.
Dukungan Harga Emas dan Sentimen Perbankan Global
Lonjakan harga saham ANTM didorong oleh melonjaknya harga emas. Pada hari tersebut, harga emas menyentuh sekitar USD 3.474,2 per troy ounce, didorong oleh kuatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin sekitar 89,7% probabilitas. Ekspektasi inflasi terkendali dan surplus neraca perdagangan juga turut memperkuat sentimen terhadap saham logam mulia.
Kinerja keuangan ANTM pun menjadi latar belakang fundamental yang mendukung reli saham. Hingga kuartal pertama 2025, penjualan tercatat melonjak hingga Rp 59,01 triliun, naik 154,10% dibanding periode sama tahun lalu. Laba kotor meroket 311%, sementara laba usaha dan laba bersih naik masing-masing 1.052% dan 202,8%. Ekuitas perusahaan meningkat menjadi Rp 33,70 triliun, aset naik menjadi Rp 48,37 triliun, dan kas tercatat Rp 10,5 triliun. Semua itu memperkuat pandangan bahwa ANTM memiliki pondasi fundamental yang kokoh.
Dinamika IHSG dan Sentimen Pasar Modal
Kontras kuat tampak antara kinerja ANTM dan tren pasar secara keseluruhan. IHSG cenderung merah pada hari itu, akibat kekhawatiran politik dan tekanan eksternal. Namun saham ANTM mampu bergerak positif, yakni sebagai bentuk pivot investor terhadap aset yang dianggap lebih aman seperti saham tambang emas.
Hal ini mencerminkan pergeseran alokasi modal investor dari instrumen berisiko ke aset defensif. Saham seperti ANTM jadi pilihan utama karena keterkaitannya dengan logam mulia yang mendapat permintaan tinggi di tengah kondisi global yang tidak stabil.
Strategi Investor di Tengah Volatilitas
Investor kini diposisikan antara menanti pemulihan IHSG dan memanfaatkan potensi pertumbuhan saham khusus seperti ANTM. Kenaikan lebih dari 5% dalam satu hari menunjukkan tren beli agresif dan keyakinan terhadap prospek jangka pendek. Investor jangka menengah bahkan bisa mempertimbangkan akumulasi lebih lanjut selama harga emas global tetap kuat.
Namun, tetap penting untuk mengawasi data ekonomi seperti laporan inflasi dan kebijakan The Fed. Fluktuasi suku bunga global bisa mempengaruhi sentimen pasar terhadap saham tambang. Jika harga emas kembali terkoreksi, pergerakan saham seperti ANTM perlu dipantau secara cermat.