HARGASAHAM.ID – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi sorotan analis sebagai saham logam pilihan utama. BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham INCO dengan target harga Rp4.700 per saham. Target ini mencerminkan potensi kenaikan sekitar 19,29% dari harga saat ini. Rekomendasi ini didukung ekspektasi pemulihan harga nikel di London Metal Exchange (LME). Selain itu, peningkatan kontribusi nickel matte juga mendukung kinerja keuangan INCO pada paruh kedua tahun ini.
Salah satu katalis besar datang dari Danantara Indonesia, yang bersama GEM Limited asal Tiongkok tengah menyiapkan investasi US$1,42 miliar untuk proyek High Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 66.000 ton nikel MHP per tahun. Vale Indonesia disebut bakal terlibat dalam proyek strategis tersebut.
Selain itu, INCO juga mendapatkan persetujuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk menjual 2,2 juta ton bijih saprolite dari tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah, mulai Juli 2025. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan kinerja INCO pada semester II-2025.
AADI: Saham Batu Bara dengan Prospek Menjanjikan
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) juga menjadi pilihan utama di sektor batu bara. BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp9.850 per saham. Rekomendasi ini didukung oleh rekam jejak operasional yang kuat dan prospek harga batu bara yang stabil.
Meskipun pasar batu bara mengalami volatilitas, AADI dianggap memiliki posisi yang baik untuk menghadapi tantangan tersebut. Perusahaan ini juga fokus pada diversifikasi bisnis, termasuk ekspansi ke sektor energi terbarukan, yang dapat memberikan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Saham INCO dan AADI menawarkan prospek yang menjanjikan bagi investor yang ingin berinvestasi di sektor logam dan batu bara. Dengan dukungan proyek strategis, kinerja operasional yang solid, dan rekomendasi positif dari analis, kedua saham ini layak dipertimbangkan dalam portofolio investasi. Namun, investor tetap disarankan untuk melakukan analisis lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor risiko sebelum mengambil keputusan investasi.