hargasaham.id – Properti selalu menjadi topik hangat di Inggris. Hampir semua orang memiliki pendapat tentang tren harga rumah, titik panas properti berikutnya, dan lokasi ideal untuk pembangunan rumah. Namun, untuk memahami pasar secara nyata, kita harus mendengar langsung dari para ahli yang bekerja di sektor properti setiap hari.
Bulan ini, kami berbicara dengan Jo Eccles, pendiri dan direktur manajemen Eccord, perusahaan yang fokus pada pencarian dan manajemen properti di London Pusat. Tim Eccles menangani individu dan keluarga yang membeli properti untuk hunian pribadi maupun investasi, sekaligus mengelola portofolio pemilik properti yang menyewakan. Eccles diakui sebagai salah satu penasihat properti terbaik Inggris oleh Spear’s 500 dan sering disebut sebagai “wanita hebat di bidang properti.”
Harga Rumah dan Tren Sewa: Tantangan dan Peluang
Eccles memperkirakan harga rumah rata-rata akan tetap relatif stabil dalam 12 bulan ke depan. Namun, properti siap pakai akan tumbuh lebih cepat karena pembeli enggan melakukan renovasi besar akibat biaya dan waktu yang dibutuhkan. Akibatnya, properti yang siap huni dibeli dengan harga premium, sedangkan yang memerlukan perbaikan tetap stagnan.
Dalam 10 tahun ke depan, Eccles menekankan pentingnya strategi investasi yang cermat. Mengingat Brexit, pandemi, perang, dan inflasi, pembeli harus mempertimbangkan lokasi dan daya tarik pasar jangka panjang. Ia menyarankan membeli properti unggul satu langkah lebih jauh dari lokasi target dibandingkan properti rata-rata satu langkah lebih dekat.
Tingkat pinjaman rumah mungkin turun sedikit dalam 12 bulan ke depan, tetapi perubahan besar tidak mungkin terjadi kecuali inflasi naik. Eccles memprediksi penawaran suku bunga tetap terendah berada sekitar 3,5 persen tahun depan.
Krisis Pemilik Properti: Biaya dan Regulasi
Tim Eccles menyewakan dan mengelola sekitar 150 properti di pusat London. Mereka mencatat hampir satu dari lima pemilik properti menjual atau berusaha menjual propertinya dalam tiga tahun terakhir. Biaya meningkat dan peraturan semakin kompleks, membuat banyak pemilik merasa tidak nyaman mengelola properti sendiri. Situasi ini berpotensi mengurangi jumlah rumah sewa yang tersedia, yang berdampak negatif pada penyewa.
Selain itu, pemilik properti menghadapi tekanan dari suku bunga tinggi, pajak, biaya layanan, dan meningkatnya tuntutan penghuni. Banyak orang bekerja dari rumah, sehingga ekspektasi kondisi properti dan respons waktu meningkat. Pengembalian bersih pemilik properti menurun, membuat beberapa pemilik mempertimbangkan penjualan.
Investasi Properti dan Lokasi Strategis
Hasil sewa di London sekitar 1–1,5 persen, tidak cukup menutupi biaya dalam banyak kasus. Risiko masa kosong dan penyewa yang menolak membayar juga meningkat. Investor pun beralih ke obligasi pemerintah dengan imbal hasil lebih tinggi. Meski demikian, beberapa klien Eccles tetap menanamkan uang di properti karena nilai aset ini relatif stabil dan nyaman.
Eccles merekomendasikan lokasi yang diawasi oleh pemilik institusi besar. Contohnya, Howard de Walden di Marylebone memilih retailer dan restoran secara strategis, melakukan penataan lansekap, dan meningkatkan nilai properti jangka panjang. Kisah sukses lain termasuk Cadogan Estate di Sloane Square dan King’s Road di Chelsea, serta transformasi Covent Garden oleh CapCo.
Sebaliknya, ia mengingatkan untuk berhati-hati di kota-kota universitas besar, karena permintaan properti bergantung pada mahasiswa yang sering berubah. Bangunan baru menawarkan fasilitas modern, tetapi biaya tambahan seperti kolam renang dan pusat kebugaran bisa menjadi beban. Properti bergaya periode cenderung memberikan langit-langit tinggi, cahaya alami, dan keamanan lebih baik di lantai dasar.
Strategi Bagi Pembeli dan Penjual
Eccles menekankan pentingnya memahami motivasi penjual saat bernegosiasi. Kredibilitas dan pendekatan tulus sering lebih efektif daripada sekadar harga. Contohnya, klien Eccles berhasil membeli properti dengan harga lebih rendah karena menunjukkan ketertarikan nyata terhadap lingkungan dan rumah.
Bagi pembeli pertama kali, Eccles menyarankan mengutamakan rumah yang tahan lama dan sesuai anggaran, termasuk mempertimbangkan kamar tambahan atau kedekatan dengan sekolah lokal. Untuk penjual, ia menekankan menetapkan harga realistis sejak awal untuk menarik pembeli kompetitif dan mempercepat proses penjualan.
Dalam hal investasi pribadi, Eccles menyebut rumah di Little Venice, London, sebagai keputusan terbaik. Rumah putih stucco tradisional dengan langit-langit tinggi memiliki potensi besar dan mengalami kenaikan nilai seiring perkembangan infrastruktur dan akses transportasi, termasuk Jalur Elizabeth di Paddington.
Menavigasi Pasar Properti yang Kompleks
Pasar properti London dan Inggris secara keseluruhan menuntut strategi cermat, pemahaman mendalam tentang regulasi, dan kesadaran terhadap tren ekonomi. Pemilik properti menghadapi biaya tinggi dan regulasi ketat, sementara pembeli harus fokus pada kualitas, lokasi, dan potensi jangka panjang. Investasi properti tetap menarik bagi sebagian orang karena stabilitas dan nilai aset, tetapi kesadaran risiko menjadi kunci keberhasilan.
Eccles menegaskan, memahami motivasi penjual, memilih lokasi strategis, dan merencanakan masa depan properti adalah faktor utama untuk mencapai hasil optimal. Dengan pendekatan yang tepat, pembeli, penjual, dan investor dapat tetap sukses di tengah dinamika pasar properti yang kompleks.