hargasaham.id – PT Segar Kumala Indonesia Tbk (kode saham: BUAH) telah resmi melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2. Keputusan ini diambil setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada 1 Oktober 2025. Dengan langkah ini, jumlah saham yang beredar meningkat menjadi 2 miliar lembar dari sebelumnya 1 miliar lembar. Selain itu, nominal saham pun mengalami penyesuaian, yakni dari Rp50 menjadi Rp25 per lembar saham.
Harga Teoritis Pasca Stock Split
Setelah pelaksanaan stock split, harga teoritis saham BUAH diperkirakan berada di kisaran Rp700 per lembar. Perhitungan ini didasarkan pada harga penutupan saham sebelum stock split pada 21 Oktober 2025, yang tercatat sebesar Rp1.400 per lembar. Dengan rasio 1:2, harga teoritis pasca-split menjadi setengahnya, yakni sekitar Rp700. Namun, harga pasar aktual dapat berbeda tergantung pada kondisi pasar saat perdagangan dibuka pada 22 Oktober 2025.
Tujuan dan Dampak Stock Split
Langkah stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham BUAH di pasar modal. Dengan harga saham yang lebih terjangkau, diharapkan lebih banyak investor, terutama investor ritel, dapat berpartisipasi dalam perdagangan saham perusahaan. Selain itu, stock split juga dapat meningkatkan daya tarik saham BUAH bagi institusi dan investor asing yang sebelumnya mungkin terkendala oleh harga saham yang tinggi.
Meskipun jumlah saham yang beredar meningkat, nilai total investasi pemegang saham tidak berubah. Misalnya, jika seorang investor memiliki 1.000 lembar saham sebelum stock split, dengan harga Rp1.400 per lembar, total investasinya adalah Rp1.400.000. Setelah stock split, investor tersebut akan memiliki 2.000 lembar saham dengan harga Rp700 per lembar, sehingga total investasinya tetap Rp1.400.000.
Prospek Saham BUAH Pasca Stock Split
Pasca pelaksanaan stock split, saham BUAH diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak investor. Dengan harga saham yang lebih terjangkau, potensi pertumbuhan harga saham di masa depan menjadi lebih menarik. Namun, investor tetap disarankan untuk melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum membuat keputusan investasi. Perlu dicatat bahwa meskipun stock split dapat meningkatkan likuiditas, hal ini tidak serta merta menjamin kenaikan harga saham.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi buah, BUAH memiliki prospek yang cukup menjanjikan, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi buah-buahan sehat. Namun, perusahaan juga harus menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga komoditas dan persaingan di industri distribusi pangan.
Investor diharapkan dapat memanfaatkan momen ini untuk meninjau kembali portofolio investasi mereka dan mempertimbangkan potensi saham BUAH sebagai bagian dari diversifikasi investasi. Dengan informasi yang tepat dan analisis yang mendalam, diharapkan investor dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan.
