hargasaham.id – Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada kuartal III 2025 menjadi faktor pendorong utama masuknya arus modal asing ke pasar saham Indonesia. Kondisi ini menciptakan sentimen positif di kalangan investor domestik dan asing.
Kondisi Makroekonomi yang Mendukung
Pada periode Juli hingga September 2025, Bank Indonesia (BI) berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah meskipun terjadi fluktuasi di pasar global. BI melakukan intervensi yang tepat dan menjaga cadangan devisa dalam level yang memadai. Selain itu, inflasi domestik tetap terkendali, dan suku bunga acuan BI berada pada level yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Arus Modal Asing Masuk ke Pasar Saham
Kondisi makroekonomi yang stabil ini menarik minat investor asing untuk kembali menanamkan modalnya di pasar saham Indonesia. Data menunjukkan bahwa pada kuartal III 2025, investor asing mencatatkan net buy yang signifikan, terutama pada saham-saham blue chip dan sektor-sektor yang diperkirakan akan tumbuh pesat.
Dampak Positif terhadap IHSG
Masuknya arus modal asing memberikan dampak positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG mencatatkan kenaikan yang stabil dan berada dalam tren positif. Sektor-sektor yang mendapatkan perhatian khusus dari investor asing antara lain sektor teknologi, infrastruktur, dan energi terbarukan.
Prospek Ke Depan
Dengan kondisi makroekonomi yang stabil dan dukungan dari arus modal asing, prospek pasar saham Indonesia ke depan terlihat cerah. Namun, investor tetap disarankan untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar, seperti kebijakan moneter global dan dinamika perdagangan internasional.
Secara keseluruhan, stabilitas rupiah mendorong minat investor asing dan memberikan dampak positif pada pasar saham Indonesia. Kondisi ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian Indonesia dan prospek pertumbuhannya di masa depan.