HARGASAHAM.ID – Di tengah tantangan fluktuasi harga komoditas dan penurunan laba, tiga emiten besar Indonesia—PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)—mengambil langkah strategis dengan melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback). Total dana yang disiapkan mencapai Rp4,1 triliun, mencerminkan upaya perusahaan untuk menstabilkan harga saham dan memberikan sinyal positif kepada pasar.
HRUM: Buyback Saham Rp837 Miliar
Pada 3 Oktober 2025, HRUM mengumumkan rencana buyback saham sebanyak-banyaknya 751.793.346 lembar atau sekitar 5,56% dari modal disetor perseroan. Periode buyback berlangsung dari 6 Oktober 2025 hingga 2 Januari 2026, dengan dana maksimal yang disiapkan sebesar Rp837 miliar. Manajemen HRUM menegaskan bahwa dana tersebut berasal dari kas internal dan tidak akan mempengaruhi kemampuan keuangan perseroan secara signifikan. Harga saham HRUM saat pengumuman berada di level Rp1.205, dengan nominal saham Rp20 per lembar, sehingga nilai nominal saham yang akan dibeli kembali sebesar Rp15,03 miliar.
ITMG: Buyback Saham Rp2,49 Triliun
ITMG mengumumkan rencana buyback saham dengan dana maksimal Rp2,49 triliun. Rencana ini akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 3 November 2025. Manajemen ITMG menyatakan bahwa harga saham saat ini belum mencerminkan nilai fundamental dan prospek jangka panjang perusahaan. Dengan demikian, buyback saham diharapkan dapat memberikan sinyal positif ke pasar dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Harga saham ITMG saat ini berada di level Rp22.750, mengalami penurunan 15% sejak awal 2025 dan 47% dalam tiga tahun terakhir.
MEDC: Buyback Saham Tanpa RUPS
Berbeda dengan HRUM dan ITMG, MEDC melaksanakan buyback saham tahap II tanpa melalui RUPSLB. Perusahaan menyiapkan dana sebesar USD50 juta atau sekitar Rp815 miliar untuk membeli kembali saham sebanyak maksimal 407 juta lembar. Aksi buyback ini akan dilakukan selama tiga bulan, mulai dari 4 September hingga 8 Desember 2025. Manajemen MEDC menegaskan bahwa dana untuk buyback berasal dari kas internal perseroan dan tidak akan mempengaruhi kemampuan keuangan perusahaan secara signifikan.
Analisis dan Implikasi
Langkah buyback saham yang diambil oleh HRUM, ITMG, dan MEDC mencerminkan strategi perusahaan untuk menstabilkan harga saham dan memberikan sinyal positif kepada pasar di tengah tekanan penurunan laba. Meskipun demikian, investor perlu memperhatikan bahwa buyback saham tidak selalu berdampak langsung pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mempertimbangkan faktor-faktor fundamental lainnya sebelum membuat keputusan investasi.
Secara keseluruhan, aksi buyback saham oleh ketiga emiten ini menunjukkan upaya proaktif perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan menjaga kepercayaan investor. Namun, keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di masa mendatang.