hargasaham.id – UBS Group AG, melalui UBS Switzerland AG, telah meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi sekitar 7,06%, setara dengan 25,71 miliar lembar saham. Peningkatan ini terjadi setelah UBS membeli 421 juta saham pada 22 September 2025 dengan harga Rp119 per saham.
Menurut Corporate Secretary Bumi Resources, Irana Candra Maia, transaksi ini merupakan bagian dari strategi manajemen risiko UBS dalam menghadapi fluktuasi pasar. UBS sebelumnya juga telah melakukan pembelian besar-besaran pada 5 Juni 2025, menambah kepemilikan mereka dari 2,86% menjadi 6,66%.
Divestasi Bertahap oleh Chengdong Investment
Di sisi lain, Chengdong Investment Corporation, anak perusahaan dari China Investment Corporation (CIC), telah melakukan divestasi saham BUMI secara bertahap sejak Desember 2024. Chengdong menjual 3,71 miliar saham BUMI seharga Rp123,41 per saham, total transaksi sekitar Rp4,59 triliun, 9 Oktober 2025.
Meskipun melakukan penjualan, Chengdong tetap mempertahankan 8,99% saham BUMI, menjadikannya salah satu pemegang saham terbesar setelah Mach Energy yang menguasai 45,78% saham.
Dinamika Pasar dan Dampaknya terhadap Saham BUMI
Pergerakan saham BUMI menunjukkan volatilitas yang dipengaruhi oleh aksi korporasi dan sentimen pasar. UBS menjual 588,9 juta saham BUMI senilai Rp86 miliar pada 16 Oktober 2025 untuk kegiatan lindung nilai.
Selain itu, Chengdong juga melakukan penjualan saham pada 9 Oktober 2025, dengan harga rata-rata Rp145,42 per saham. Meskipun ada aksi jual, saham BUMI tetap menarik perhatian investor karena potensi pertumbuhan perusahaan dalam sektor energi dan mineral.
Strategi Terkoordinasi dan Implikasi Pasar
Strategi UBS AG dan Chengdong Investment dalam mengelola kepemilikan saham BUMI mencerminkan pendekatan yang hati-hati dan terkoordinasi. UBS AG fokus pada konsolidasi aset melalui pembelian saham, sementara Chengdong melakukan divestasi secara bertahap untuk menyesuaikan portofolio investasinya.
Pergerakan ini menunjukkan dinamika pasar yang kompleks dan pentingnya strategi investasi yang adaptif dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah. Saham BUMI tetap menjadi sorotan investor karena aksi korporasi yang strategis dan prospek sektor energi yang menjanjikan.
