Skip to content
HargaSaham
Menu
  • Blog
  • Keuangan
  • Tentang Kami
  • Tips & Saran
  • Kebijakan Privasi
Menu

Wall Street Cetak Rekor Baru, S&P 500 dan Nasdaq Melonjak Didukung Sentimen Dagang

Posted on 05/07/2025

Kesepakatan Dagang AS-Vietnam Dorong Optimisme Pasar

Harga Saham – Pasar saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (2 Juli 2025) waktu setempat. Indeks S&P 500 naik 0,47 persen ke level 6.227,42, menorehkan rekor tertinggi intraday sekaligus rekor penutupan baru. Pendorong utama pergerakan positif ini adalah pengumuman Presiden Donald Trump terkait kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam, yang turut memberi sentimen positif pada pasar.

Nasdaq Menguat, Dow Jones Melemah Tipis

Indeks Nasdaq Composite melonjak 0,94 persen dan mengakhiri sesi di posisi 20.393,13, juga mencatat rekor penutupan baru. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average sedikit melemah 0,02 persen atau turun 10,52 poin ke level 44.484,42. Meski Dow terkoreksi tipis, dua indeks lainnya berhasil mempertahankan momentum penguatan.

Saham Nike Melonjak Berkat Vietnam

Saham perusahaan ritel global Nike mengalami lonjakan hingga 4 persen setelah kesepakatan perdagangan diumumkan. Nike yang memproduksi sebagian besar produknya di Vietnam dan Tiongkok diuntungkan dari kepastian tarif impor sebesar 20 persen yang menjadi bagian dari perjanjian tersebut.

Data Ketenagakerjaan Mengecewakan, Picu Kekhawatiran

Namun di balik euforia pasar, laporan tenaga kerja sektor swasta dari ADP justru mengejutkan. Data menunjukkan kehilangan 33.000 pekerjaan pada Juni, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksikan pertambahan 100.000 pekerjaan. Ini menjadi penurunan pertama sejak Maret 2023 dan menimbulkan kekhawatiran terhadap kondisi pasar tenaga kerja.

Potensi Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

Ahli strategi investasi dari Baird, Ross Mayfield, menilai bahwa laporan tenaga kerja yang buruk bisa mendorong perhatian The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan. Ia menyebut bahwa kelemahan di sektor tenaga kerja telah tampak selama beberapa bulan terakhir dan laporan negatif seperti ini bisa menjadi pemicu perubahan arah kebijakan moneter.

Data Non-Pertanian Jadi Penentu

Laporan ADP seringkali tidak selaras dengan data resmi pemerintah mengenai pekerjaan nonpertanian, yang akan dirilis sehari setelahnya. Jika data tersebut juga menunjukkan pelemahan signifikan, peluang pemangkasan suku bunga The Fed dalam pertemuan akhir Juli akan semakin besar. Sam Stovall dari CFRA Research menyebut bahwa kondisi saat ini sangat terbuka untuk langkah tersebut.

Sentimen Tambahan: RUU Fiskal Trump

Selain data ketenagakerjaan dan perdagangan, pelaku pasar juga mencermati perkembangan legislasi fiskal di AS. RUU perpajakan dan belanja yang diusulkan Presiden Trump baru saja lolos dari Senat dengan suara tipis, dan kini kembali ke DPR untuk dibahas lebih lanjut. RUU ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proyeksi fiskal dan kebijakan pasar ke depan.

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Recent Posts

  • Pasar IPO London Anjlok, Penggalangan Dana Terkecil dalam 30 Tahun Terakhir
  • Wall Street Cetak Rekor Baru, S&P 500 dan Nasdaq Melonjak Didukung Sentimen Dagang
  • Siapa Pemilik Gudang Garam? Ini Sosok di Balik Raksasa Rokok Kediri
  • Saham Gudang Garam Anjlok: Dari Rp 80.000 ke Rp 9.000, Industri Rokok Tertekan
  • Bos GOTO Tanggapi Kabar Danantara Incar Saham Minoritas

Recent Comments

    Situs Terkait

    • Berita Kecelakaan : beritakecelakaan.id
    • Info Saham : hargasaham.id
    • Berita Penipuan : beritapenipuan.id
    • Info Emas : emasharini.id
    • Tentang Kecelakaan : beritakecelakaan.com
    • Info Berita Penipuan : beritapenipuan.com
    • Info Emas : infoemas.id
    • Info Semen : hargasemen.id
    • Info Harga Emas : emasnaik.com
    • Info Harga Semen : hargasemen.com
    • Berita Esports : unequalledmedia.com
    • Berita Properti Kaca : belikaca.id
    • Berita Indonesia Fashion : indonesiafashion.com
    ©2025 HargaSaham | Design: Newspaperly WordPress Theme